Al-Qur’an merupakan kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman hidup umat manusia. Mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar adalah fondasi utama sebelum memahami, menghayati, dan mengamalkan isi kandungannya.
Oleh sebab itu, pendidikan Al-Qur’an di tingkat dasar sangatlah penting agar generasi muslim terbentuk menjadi insan yang cinta Al-Qur’an sejak dini.
Di tengah berbagai metode pembelajaran Al-Qur’an yang berkembang, MIS Integral Hidayatullah Kota Ternate memilih Metode Tilawati sebagai metode utama dalam program pembelajaran baca tulis Al-Qur’an. Metode ini terbukti efektif, sistematis, dan sesuai dengan karakter anak usia Madrasah Ibtidaiyah.
Konsep Metode Tilawati
Metode Tilawati merupakan salah satu sistem pembelajaran membaca Al-Qur’an yang dirancang secara berjenjang, memadukan antara teori dan praktik sehingga peserta didik dapat memahami huruf, bacaan, tajwid, serta irama secara bertahap.
Filosofinya sederhana: mudah dan menyenangkan, sehingga siswa merasa nyaman dalam proses belajar. Sebagaimana dijelaskan oleh Ustadz Udin La Puasa selaku pemateri, metode ini memiliki sejumlah keunggulan.
Pertama, mudah diterapkan, karena menggunakan pendekatan yang sederhana dan jelas. Kedua, berjenjang sesuai kemampuan siswa, sehingga tidak membebani anak dalam setiap tahapannya. Ketiga, menekankan kualitas bacaan, dengan memberikan perhatian khusus pada makhraj, sifat huruf, dan kaidah tajwid. Keempat, membiasakan tilawah dengan tartil dan irama yang indah, sehingga melahirkan kecintaan pada Al-Qur’an sejak dini.
Dengan sistem ini, peserta didik tidak hanya dituntut untuk cepat bisa membaca, melainkan juga benar, sesuai kaidah, dan mengikuti tuntunan Rasulullah SAW. Inilah yang menjadikan Metode Tilawati sebagai salah satu pilihan tepat dalam peningkatan kualitas pembelajaran Al-Qur’an, khususnya di MIS Integral Hidayatullah
Strategi Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Dalam rangka mengoptimalkan penerapan Metode Tilawati, MIS Integral Hidayatullah menjalankan berbagai strategi yang terencana, antara lain:
1. Penguatan Kompetensi Guru
Guru adalah ujung tombak pembelajaran. Oleh karena itu, madrasah menekankan pentingnya peningkatan kualitas guru Al-Qur’an. Para guru mengikuti:
-
Pelatihan resmi Tilawati dari lembaga pengembang metode.
-
Workshop internal untuk menyamakan standar bacaan dan teknik mengajar.
-
Tasmi’ dan musyafahah secara rutin agar bacaan guru tetap terjaga sesuai kaidah.
Dengan guru yang kompeten, kualitas pembelajaran dapat lebih terjamin.
2. Pembelajaran Terstruktur dan Personal
Proses belajar Al-Qur’an dilakukan secara bertingkat sesuai dengan jilid yang ada pada Metode Tilawati. Siswa tidak dipaksakan naik ke level berikutnya sebelum benar-benar tuntas di level sebelumnya.
Selain itu, guru memberikan bimbingan personal kepada siswa yang mengalami kesulitan, sehingga tidak ada anak yang tertinggal.
3. Evaluasi dan Ujian Berkala
Setiap akhir semester, madrasah menyelenggarakan tasmi’ Al-Qur’an dan ujian terbuka. Kegiatan ini menjadi:
-
Tolok ukur keberhasilan siswa dalam membaca Al-Qur’an.
-
Evaluasi atas efektivitas metode pembelajaran.
-
Ajang motivasi bagi siswa untuk terus meningkatkan kemampuan.
4. Sinergi dengan Orang Tua
Madrasah meyakini bahwa pembelajaran Al-Qur’an tidak hanya berlangsung di sekolah, tetapi juga harus dilanjutkan di rumah. Karena itu, pihak madrasah:
-
Mengadakan sosialisasi dan pembinaan kepada orang tua mengenai cara mendampingi anak belajar Tilawati di rumah.
-
Menekankan pentingnya muroja’ah harian agar bacaan anak terjaga.
-
Menguatkan komunikasi orang tua dan guru agar perkembangan siswa terpantau dengan baik.
5. Pembiasaan Tilawah Harian
Selain pembelajaran di kelas, siswa juga dibiasakan membaca Al-Qur’an secara bersama-sama setiap pagi sebelum kegiatan belajar dimulai. Dengan rutinitas ini, tercipta suasana Qur’ani yang hidup di lingkungan madrasah.
Harapan ke Depan
Kepala MIS Integral Hidayatullah, Bapak Dermawan Surya Kencana, S.Sos, dalam sambutannya menyampaikan:
“Pembelajaran Al-Qur’an adalah inti dari pendidikan kita. Melalui Metode Tilawati, kami berharap lahir generasi Qur’ani yang mampu membaca dengan benar, mencintai Al-Qur’an, dan menjadikan nilai-nilainya sebagai pedoman hidup. Inilah investasi terbesar yang dapat kita wariskan untuk masa depan mereka.”
Dengan komitmen dan dukungan semua pihak, MIS Integral Hidayatullah optimis bahwa program pembelajaran Al-Qur’an dengan Metode Tilawati akan terus berkembang. Ke depan, madrasah bercita-cita tidak hanya mencetak siswa yang mahir membaca, tetapi juga mampu menghafal, memahami, dan mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan nyata.
Peningkatan kualitas pembelajaran Al-Qur’an bukanlah pekerjaan singkat, melainkan proses berkelanjutan. Dengan penerapan Metode Tilawati secara konsisten, MIS Integral Hidayatullah bertekad menjadi madrasah yang melahirkan generasi Qur’ani, cerdas, dan berakhlak mulia. Semoga upaya ini mendapat ridha Allah SWT dan menjadi amal jariyah bagi semua pihak yang terlibat. [Redaktur]