Pondok Pesantren Hidayatullah Ternate menerima dan menyalurkan zakat, infaq, sedekah, fidyah, dan wakaf tunai Anda kepada yang berhak. Informasi lebih lanjut hubungi WA Center +62 812-4852-7607

Ukhuwwah Bisa Retak? Begini Solusinya!

Oleh: Ibnu Hanafi


Belakangan
ini isu soal ukhuwwah kembali mencuat di tengah kita, dan ini merupakan satu dinamika dalam suatu komunitas, organisasi atau jama'ah Islam sekalipun sering mengalami.

Kita tahu, ukhuwwah atau persaudaraan dalam Islam adalah salah satu ikatan yang sangat dihargai dan penting. Allah SWT menyebutkan dalam Al-Qur'an pentingnya menjaga ukhuwwah di antara umat Muslim. 

Namun, tidak jarang kita mendapati ukhuwah yang retak, baik itu dalam keluarga, pertemanan, ataupun dalam masyarakat. Pertanyaannya, mengapa ukhuwah bisa retak, dan apa solusinya dalam pandangan Islam?

Penyebab Retaknya Ukhuwwah

Salah satu penyebab utama retaknya ukhuwah adalah adanya perselisihan atau konflik antar sesama. Perbedaan pendapat, baik dalam hal agama, politik, maupun masalah kehidupan sehari-hari, sering kali memicu ketegangan. Konflik ini jika tidak diselesaikan dengan baik, bisa menimbulkan perpecahan dan merusak ikatan ukhuwwah.

Kita juga sudah diingatkan Allah Swt,"Dan jika ada dua golongan dari orang-orang yang beriman berperang, maka damaikanlah di antara keduanya; tetapi jika salah satu golongan itu menindas yang lain, maka perangilah golongan yang menindas itu hingga golongan itu kembali kepada perintah Allah."* (QS. Al-Hujurat: 9). Ayat ini mengajarkan pentingnya berdamai dan menjaga ukhuwwah meski terjadi perbedaan.

Kemudian kesombongan dan ego atau terlalu mementingkan diri sendiri juga dapat meretakkan ukhuwwah. Ketika seseorang merasa lebih superior atau tidak menghargai orang lain, hubungan bisa menjadi renggang. Hal ini sering terjadi dalam hubungan yang seharusnya saling mendukung dan bekerja sama.

Nabi SAW juga menegaskan bahwa, "Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada sebesar zarrah dari kesombongan."* (HR. Muslim). Ini menunjukkan betapa buruknya sikap sombong dalam Islam yang dapat menghancurkan hubungan persaudaraan.

Selanjutanya penyebab lain adalah tidak ada komunikasi yang baik. Ukhuwah juga bisa retak karena kurangnya komunikasi. Ketika satu pihak merasa tidak didengar atau tidak dipahami, ketidakpercayaan bisa muncul. Hal ini memperburuk hubungan dan menyebabkan perpecahan.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali mendengar bahwa komunikasi yang baik adalah kunci untuk menjaga hubungan yang sehat. Ini juga berlaku dalam ukhuwwah. Komunikasi yang terbuka dan jujur akan mencegah kesalahpahaman yang bisa merusak ikatan persaudaraan.

Solusi untuk Memperbaiki Ukhuwwah yang Retak

1. Mengutamakan Maaf dan Meminta Maaf  

Salah satu cara untuk memperbaiki ukhuwwah yang retak adalah dengan saling memaafkan. Islam sangat menekankan pentingnya memaafkan kesalahan orang lain, karena dengan memaafkan, hati kita akan tenang dan hubungan bisa kembali harmonis.

Dalam hal ini Allah SWT juga mengatakan, "Dan hendaklah mereka memaafkan dan memberi maaf. Apakah kamu tidak ingin Allah mengampuni dosa-dosamu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."(QS. An-Nur: 22).  

Dalam ayat ini, Allah memerintahkan kita untuk saling memaafkan, karena dengan memaafkan, kita akan mendapatkan ampunan dari-Nya.

2. Membangun Empati dan Menghargai Perbedaan

Menumbuhkan rasa empati dan menghargai perbedaan adalah langkah penting untuk memperbaiki ukhuwwah yang retak. Setiap diri kita punya latar belakang, pemikiran, dan pandangan yang berbeda. Dengan saling menghargai, perbedaan ini tidak akan menjadi penghalang dalam menjaga ukhuwwah.

Rasulullah SAW mengatakan, "Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya, tidak boleh mendzolimi dan tidak boleh menghinanya." (HR. Muslim). Hadis ini mengajarkan kita untuk selalu menjaga hubungan baik dengan sesama Muslim, bahkan ketika ada perbedaan.

3. Berkomunikasi dengan Baik  

Membangun komunikasi yang terbuka dan baik adalah solusi lainnya. Diskusikan masalah yang ada secara jujur dan terbuka, serta hindari prasangka buruk. Dengan komunikasi yang baik, banyak masalah yang dapat diselesaikan dengan cara damai.

Dalam kehidupan sosial, komunikasi adalah kunci untuk menghindari perpecahan. Membuka dialog dan mendengarkan dengan hati terbuka adalah cara terbaik untuk menyelesaikan konflik.

4. Saling Memberi Hadiah 

Memberi hadiah dapat mempererat hubungan dan menciptakan rasa cinta serta kedamaian di antara sesama. Karena itu cara yang efektif untuk menunjukkan perhatian dan rasa cinta kepada orang lain. Hadiah bukan hanya berupa benda, tetapi juga bisa berupa perhatian, kata-kata baik, atau tindakan yang menunjukkan kepedulian. Hal ini dapat meredakan ketegangan dan membangun kembali hubungan yang renggang.

Nabi SAW mengatakan, "Berilah hadiah, niscaya kamu akan saling mencintai." (HR. Muslim).  

Hadits ini mengajarkan bahwa memberi hadiah dapat mempererat hubungan persaudaraan dan menumbuhkan rasa saling cinta antara sesama Muslim.

Dengan saling memberi hadiah, baik secara material maupun non-material, kita dapat menciptakan suasana yang lebih harmonis dan memperbaiki ukhuwwah yang telah retak.

5. Berdoa untuk Kekuatan dan Keberkahan 

Meminta petunjuk dan kekuatan dari Allah SWT adalah langkah terakhir dalam memperbaiki ukhuwwah yang retak. Saling mendoakan, terutama dalam situasi yang sulit, akan mempererat hubungan kita dengan Allah dan sesama.

Dalam ayat lain Allah SWT berfirman, "Dan mohonlah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan salat. Dan sesungguhnya salat itu sangat berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk."* (QS. Al-Baqarah: 45).  

Saling berdoa dalam satu komunitas, oganisasi atau jama'ah akan membawa keberkahan, kekuatan dan mempererat ikatan ukhuwah di antara kita. Semoga Allah kokohkan setiap hati kita untuk saling hargai dan mencitai karena-Nya. Sehingga keberadaan kita di Lembaga perjuangan Islam mendapat ridho-Nya. Aamiin

*Penulis adalah Pecinta Ilmu dan Pelayan Umat