TERNATE (Hidayatullahmalut.or.id) -- Merupakan satu kekayaan bagi Lembaga Hidayatullah adalah adanya apa yang disebut dengan Kultural dan Struktural.
Salah satu bentuk kegiatan struktural adalah urusan teknik operasional pergantian Struktur Amal Usaha Yayasan Kampus Madya Hidayatullah Ternate.
Kegiatan sakral ini dihadiri oleh Dewan Pembina dua kampus madya, Pengawas dan Badan Pengurus Kalumata dan Gambesi, (25/1/2023).
Dalam sambutan Ketua Pembina Kampus Madya Kalumata, Ust. Nur Kholis: kultur kita di Malut harus terus belajar dlm berorganisasi. Belajar utk mandiri hingga. Proses itu butuh Iqra, tentu terjadi benturan alami, akan lebih militan dan tangguh.
Dalam proses di lembaga kita butuh aturan-aturan dll. Maka setiap kader dan pengurus harus terus di-upgrade wawasan dan aturan2 organisasi agar berjalan sesuai koridor dan standar yang ditetapkan.
Sehingga setiap pembina, pengawas dan Pengurus perlu dipahami secara intensif.
Kita harus berjalan seiring, seirama, tidak boleh ada sekat-sekat dan kotak-kotakan. karena ini semua adalah milik kita bersama.
Dua Yayasan ini fungsinya adalah untuk memudahkan tugas amanah dlm organisasi, pendelegasian tugas masing-masing agar lebih fokus.
Kampus PPTQ lebih fokus pada program takhassus tahfizhul Qur'an. Sementara Kampus Kalumata fokus pada program sains dengan integrasi keilmuan termasuk program Tahfizhul Qur'an.
Kita harus solid dalam ukhuwwah organisasi, "Antum adalah saudara2 kita dunia akhirat. Karena itu, tidak boleh ada sekat karena urusan teknis," ujar Nur Kholis.
Kuatkan halaqoh dalam jama'ah agar semakin kompak.
Sementara sambutan dari Ketua Pembina Yayasan PPTQ, ust. Saleh Sukur, menekankan pentingnya dalam setiap organisasi harus utamakan budaya musyawarah.
Karena kultur ini sangat penting bagi seluruh jama'ah organisasi. */Admin