Pondok Pesantren Hidayatullah Ternate menerima dan menyalurkan zakat, infaq, sedekah, fidyah, dan wakaf tunai Anda kepada yang berhak. Informasi lebih lanjut hubungi WA Center +62 812-4852-7607

Safar Silatnas Kafilah Hidayatullah Maluku Utara, KM Labobar Jadi "Pesantren Terapung"


TERNATE (Hidayatullahmalut.or.id) - Kegiatan Silaturrahim Nasional (Silatnas) Hidayatullah 2023 menarik perhatian dan persiapan bagi kader Hidayatullah di seluruh Indonesia, tak terkecuali Maluku Utara.  

Salah satu moda transportasi yang terjangkau bagi peserta  dengan jumlah terbesar 377 orang di Hidayatullah Maluku Utara adalah dengan menggunakan kapal laut.

Sehingga salah satu program perjalanan atau safar Silaturrahim Nasional (Silatnas) Kafilah Hidayatullah di ujung timur Indonesai ini adalah bagaimana membangun kultur pesantren di dalam kapal. 

Ratusan dai dan daiyah timur Indonesia ini berkomitmen dengan program tersebut sehingga tak heran kegiatan dalam kapal utamanya di masjid diwarnai dengan beragam kegiatan ibadah dan tarbiyah. Mulai dari shalat berjama'ah, qiyamul lail (thajjud), wirid pagi, petang dan malam. 

Tak kalah penting juga adalah kegiatan halaqoh Qur'an baik di Masjid As Sakinah KM. Labobar maupun di kamarnya masing-masing. Di tambah kegiatan tausiyah atau kultum setiap ba'da (setelah) shalat jamak-qashar maghrib isya' dan ba'da shalat shubuh. Sehingga meskipun di kapal suasana terasa Pesantren.

Hal inilah yang disenangi oleh Pengurus Masjid As Sakinah KM. Labobar karena dipenuhi terus shalat jama'ahnya, sehingga diberikan ruang sepenuhnya kepada para kader dai Hidayatullah

Begitupun terasa heran oleh penumpag lainnya ketika melihat shalat para kader Hidayatullah qiyamul lail berjama'ah dikira shalat shubuh dan beragam "warna spiritual" lainnya. Sehingga menjadi syiar dakwah.


Menurut Ust. Saleh Sukur, Ketua Panitia Safar Silatnas sekaligus Ketua Yayasan Hidyatullah Ternate, bahwa selama perjalanan safar Silatnas di kapal kader Hidayatullah Malut wajib ikuti kegiatan GNH di atas kapal.

"Kita harus jadikan perjalanan safar di atas kapal ini bermakna. Karena itu harus disemarakkan kegiatan pesantren di atas kapal. Atau dengan kata lain, kita jadikan kapal sebagai kultur pesantren dengan kegiatan-kegiatan GNH, dan lain-lain." Tutur Saleh

Ia menambahkan bahwa, agar mendapat rahmat dan pertolongan Allah selama perjalanan dan sebagai bagian dari syiar dakwah, tujuan dari pada kegiatan Silatnas ini maka harus diintensifkan kegiatan-kegiatan kulturan dan ibadah.

"Kita semua peserta Silatnas ini harus kuatkan ibadah termasuk Qiyamul Lail (shalat tahajjud) secara berjama'ah, berupaya shalat berjama'ah tidak masbuk, halaqoh wirid dan Qur'an, 

karena sesungguhnya tujuan inti dari pada kegiatan Silatnas ini adalah menguatkan dan mengokohkan kembali spirit dan kultural Lembaga Hidayatullah ini yaitu Manhaj Perjuangan Sistematika Wahyu (SW) dan intensitas implementasi Gerakan Nawafil Hidayatullah (GNH)." Ungkap Saleh.

Perjalanan dakwah melalui laut yang penuh makna ini berlangsung selama 2 hari 3 malam (12-15/2023). Dan, alhamdulillah tiba di tempat tujuan (Kampus Hidayatullah Gunung Tembak) dengan selamat.*/ Arif