Pondok Pesantren Hidayatullah Ternate menerima dan menyalurkan zakat, infaq, sedekah, fidyah, dan wakaf tunai Anda kepada yang berhak. Informasi lebih lanjut hubungi WA Center +62 812-4852-7607

Sambut Tahun Ajaran Baru Dengan Workshop Kurikulum Merdeka Belajar


Oba - Rabu, 05/07/23 Dinas Pendidikan Tidore Kepulauan mengadakan kegiatan penguatan transisi TK/PAUD ke SD serta Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka menyambut tahun ajaran baru 2023-2024. Bersama narasumber Hj. Akhmad Nurul Hasan S.Pd.I, MSI. Korwil Oba, yang dihadiri oleh para peserta Guru hebat  se-Kecamatan Oba selama 3 hari mulai hari Senin hingga Rabu dini hari.


Kurikulum adalah ruh Pendidikan yang merupakan tolak ukur bagi keberhasilan suatu Pendidikan serta sifatnya yang dinamis, siap mengalami perubahan mengiringi kebutuhan Global dan mengikuti perkembangan zaman.



Tentu ini menjadi ajang berharga bagi para Pendidik dalam mempelajari pendekatan pembelajaran berdiferensiasi.

Dalam Workshop ini Dibekali dengan informasi dan materi mengenai pengembangan modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Sesuai dengan Peraturan Permendikbudristek No. 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan.


Ada 3 Aspek dalam Kurikulum Merdeka, yakni;

1. Perencanaan (administrasi, berupa dokumen  CP, ATP, Modul ajar).

2. Implementasi, memerlukan strategi dalam pelaksanaannya. 

3. Assessment, berhasil atau tidaknya diperlukan assessment.


Lalu apa yang membedakan Kurikulum Merdeka dengan kurikulum sebelumnya?

Dalam Kurikulum Merdeka sebelum menyusun RPP, guru perlu mengerjakan asesmen awal kepada peserta didik. 


Fungsinya untuk mengetahui Peserta Didik sudah bisa apa saja. Kompetensi awal anak-anak harus menjadi patokan guru dalam mengajar, bukan target materi yang harus dicapai, dengan demikian pembelajaran akan lebih bermakna dan sesuai dengan kebutuhan.


Keunggulan Kurikulum Merdeka bagi guru ialah Guru dapat menentukan sendiri perangkat ajar yang sesuai dengan kemampuan peserta didik. Guru bisa mengajar pada kondisi yang tepat atau teach at the right level karena pembelajaran mengacu pada fase CP.


Kinerja guru menjadi lebih fokus karena ada pengurangan beban administrasi. Peserta didik bisa mengembangkan potensi sesuai minat dan bakat melalui lembaga sekolah masing-masing. Dermawan ( Pengajar SDIT RH Oba Hidayatullah Malut)