Pondok Pesantren Hidayatullah Ternate menerima dan menyalurkan zakat, infaq, sedekah, fidyah, dan wakaf tunai Anda kepada yang berhak. Informasi lebih lanjut hubungi WA Center +62 812-4852-7607

Tadabbur Surat Al Qiyamah

 


Al Qiyamah artinya hari kiamat. Kapan hari kiamat terjadi? Pertanyaan ini muncul sejak ribuan tahun yang lalu namun hingga saat ini tak satu pun para ahli menemukan jawabannya. Hal ini menjadi bukti kebenaran ajaran Islam sekaligus mempertegas bahwa Al Qur'an adalah kitab suci yang paling ilmiah karena selalu relevan dan cocok dengan fenomena atau kenyataan yang disaksikan oleh manusia. 


Al Qur'an menegaskan bahwa kepastian datangnya kiamat hanya Allah SWT yang tahu dan tak satu pun dari makhluk-Nya yang mengetahui secara pasti kapan akan terjadi. Allah SWT berfirman:


یَسۡـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلسَّاعَةِ أَیَّانَ مُرۡسَىٰهَاۖ قُلۡ إِنَّمَا عِلۡمُهَا عِندَ رَبِّیۖ لَا یُجَلِّیهَا لِوَقۡتِهَاۤ إِلَّا هُوَۚ ثَقُلَتۡ فِی ٱلسَّمَـٰوَ ٰ⁠تِ وَٱلۡأَرۡضِۚ لَا تَأۡتِیكُمۡ إِلَّا بَغۡتَةࣰۗ 


Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba ( Qs. Al A'raf : 187) 


Pada ayat di atas menjelaskan bahwa kiamat menjadi otoritas Allah SWT dan tidak akan pernah pindah kepada makhluk-Nya, selain itu juga ditegaskan pada akhir ayat tersebut bahwa kiamat akan terjadi secara tiba-tiba. Pertanyaan berikutnya apa hikmah dari peristiwa besar ini hingga dirahasiakan kejadiannya oleh Allah SWT?? 


Jawabannya dapat diilustrasikan dengan kondisi kehidupan manusia sehari-hari. Jika ada yang memberikan informasi bahwa bulan Februari 2023 ini akan ada tamu yang datang ke rumah kita, namun tidak disampaikan kapan waktunya. Kondisi seperti ini pasti akan menuntut tuan rumah untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin menyambut kedatangan tamu tersebut sejak awal hingga akhir Februari 2023. Hal berbeda dengan kondisi kedatangan tamu tadi jika ditentukan waktunya, maka otomatis tuan rumah hanya akan sibuk di hari itu saja dan mengabaikan hari-hari yang lain. 


Analogi di atas gambaran sederhana tentang pertanyaan sebelumnya, kenapa waktu yang pasti tentang kejadian kiamat menjadi rahasia? Karena tentunya agar manusia senantiasa menyiapkan diri untuk ibadah dan terus taat kepada Allah sejak ia lahir hingga kematian menjemputnya. Sebagaimana persiapan tuan rumah tadi, jika kedatangan tamu tanpa ditentukan kepastian waktunya. 


Al Qur'an menjelaskan bahwa kiamat akan datang secara tiba-tiba (baghtah). Kiamat terjadi secara spontanitas, dan pada saat itulah juga puncak penyesalan orang-orang kafir. Mereka menyesal karena belum sempat berbuat amal, kiamat sudah datang. Mereka diselimuti rasa sedih yang tiada tara karena akibat perbuatan sering kali menunda-nunda (tafrith ) amal dan ketaatan kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman:


 قَدۡ خَسِرَ ٱلَّذِینَ كَذَّبُوا۟ بِلِقَاۤءِ ٱللَّهِۖ حَتَّىٰۤ إِذَا جَاۤءَتۡهُمُ ٱلسَّاعَةُ بَغۡتَةࣰ قَالُوا۟ یَـٰحَسۡرَتَنَا عَلَىٰ مَا فَرَّطۡنَا فِیهَا وَهُمۡ یَحۡمِلُونَ أَوۡزَارَهُمۡ عَلَىٰ ظُهُورِهِمۡۚ 


Artinya: Sungguh rugi orang-orang yang mendustakan pertemuan dengan Allah; sehingga apabila Kiamat datang kepada mereka secara tiba-tiba, mereka berkata, “Alangkah besarnya penyesalan kami terhadap kelalaian kami tentang Kiamat itu,” sambil mereka memikul dosa-dosa di atas punggungnya. (Al An'am : 31 ) 


Pada ayat di atas ada isyarat bahwa sering menunda-nunda ketaatan kepada Allah SWT menjadi pangkal kerugian. Sedangkan menyegerakannya adalah keberuntungan yang besar. Maka pada bagian terakhir surat Al Qiyamah juga menyebutkan dua kelompok manusia yang menjadi potret kehidupan akhirat nanti. 


Kelompok pertama:

 Orang-orang yang ketika datang hari kiamat mereka sudah dalam keadaan siap, tenang, dan tidak panik karena amal amal kebaikan mereka mendominasi dengan iman yang kokoh untuk berjumpa dengan Allah SWT dalam Surga-Nya. Mereka inilah yang masuk dalam kategorisasi firman Allah SWT:


فَأَمَّا مَن ثَقُلَتۡ مَوَ ٰ⁠زِینُهُۥ .فَهُوَ فِی عِیشَةࣲ رَّاضِیَةࣲ 


Artinya : Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan) nya,” yaitu yang kebaikan-kebaikannya lebih berat melebihi keburukan-keburukannya, “maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan,”(Qs. Al Qariah: 6-7)


Kehidupan yang memuaskan dalam ayat di atas adalah gambaran kehidupan di dalam surga penuh dengan kenikmatan. Jika demikian maka menjadi keniscayaan kehidupan dunia ini tidak ada pilihan lain kecuali taat. Jika tidak, maka akan berpeluang untuk bergeser menjadi kelompok yang kedua. 


Kelompok kedua:

Tatkala kiamat datang, mereka panik dan disertai rasa takut yang sangat luar biasa karena perbuatan-perbuatan mereka masih dominan amal buruk dan bahkan kebaikan kebaikan yang dilakukan semua terhapus secara otomatis disebabkan perbuatan syirik yang dilakukan selama hidup di dunia. Mereka inilah orang-orang kafir dan AL Qur'an mendeskripsikan tipe orang seperti ini sebagai berikut:


وَأَمَّا مَنۡ خَفَّتۡ مَوَ ٰ⁠زِینُهُۥ 

فَأُمُّهُۥ هَاوِیَةࣱ .وَمَاۤ أَدۡرَىٰكَ مَا هِیَهۡ . نَارٌ حَامِیَةُۢ 

  

Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas (Al-Qari'ah: 8-11]


Ayat tersebut di atas mengingatkan kita semua, agar ada upaya yang serius dalam membebaskan diri dari berbagai macam dosa agar di akhirat nanti tidak termasuk orang-orang menyesal dalam murka dan amarah Allah SWT. 


La Ode Ilman

Pemerhati dai Maluku Utara.