Pondok Pesantren Hidayatullah Ternate menerima dan menyalurkan zakat, infaq, sedekah, fidyah, dan wakaf tunai Anda kepada yang berhak. Informasi lebih lanjut hubungi WA Center +62 812-4852-7607

KH Dr Nashirul Haq Resmi Buka DMU Tingkat SMA se-Nasional dari Ternate


TERNATE - Dari Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Hidayatullah KH Dr Nashirul Haq, MA, meresmikan penyelenggaraan acara Daurah Marhalah Ula (DMU) Tingkat SMA/ sederajat Serentak se-Nasional yang dibuka secara virtual pada Jum’at (2/4/2021).

Dalam sambutannya pada acara yang bertitik pusat di DI Yogyakarta ini, KH Nashirul Haq menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai wahana internalisasi nilai-nilai manhaj Sistematika Wahyu dan wawasan kelembagaan yang sangat penting dan mendasar bagi segenap santri Hidayatullah.

“Hidayatullah yang menjadikan tarbiyah dan dakwah sebagai arus utama menuntut kaderisasi yang terprogram dan berkelanjutan. Sehingga para kader mampu menyampaikan visi dan misi lembaga untuk kemudian mengabdi memberi pencerahan kepada umat,” katanya.

Beliau menjelaskan bahwa tujuan daripada penyelenggaraan Pendidikan Integral Berbasis Tauhid yang dicanangkan Hidayatullah adalah dalam rangka melahirkan peserta didik yang kokoh karakternya, cakap kompetensinya serta kuat narasinya.

Kesemua tujuan tersebut, jelas dia, termanifestasi di dalam konsepsi dan metodologi pendidikan Islam yang jelas sebagaimana termaktub di dalam Al Qur’an surah Al Jumu’ah ayat 1-5.

Beliau menerangkan, pada ayat kedua Surah Al-Jum’ah dapat temukan bahwa pendidikan pertama yang harus diterima oleh anak-anak adalah Al-Qur’an.

“Inilah yang nantinya membentuk cara pandang, membentuk Qur’anic Worldview. Ini disebut dengan fase tilawah,” jelasnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, di masa salafus shaleh anak-anak sejak balita sudah diakrabkan dengan Al-Qur’an, sehingga pada usia 10 tahun sudah tamat proses penanaman Al-Qur’an.

Berikutnya adalah fase tazkiyah dimana mulai dari jiwa, pikiran dan perilaku, semuanya disucikan, sehingga peserta didik terhindar dari orientasi menuntut ilmu yang berorientasi duniawi semata. Di waktu yang sama, peserta didik ditekankan akan pentingnya ta’lim, pembelajaran ilmu pengetahuan yang bersumber dari Al-Qur’an.

“Dari proses itu akan melahirkan kesadaran syahadat, spirit ber-Qur’an, kematangan fikrah, keluhuran akhlak, dan semangat beribadah yang semua merupakan nikmat Islam yang luar biasa,” katanya.

Namun, beliau mengingatkan, nikmat Islam tersebut tak boleh dinikmati oleh orang seorang saja, sanak famili atau komunitas kita saja. Nikmat berislam ini harus juga dirasakan oleh segenap manusia. Karena itulah, terang dia, puncak dari itu semua adalah gerakan dakwah.

“Kita harus berdakwah karena Islam ini tidak bisa kita nikmati sendiri. Islam kaffatan linnas rahmatan lil ‘alamiin. Islam untuk seluruh semesta alam, untuk peradaban, keselamatan dan kebahagiaan umat manusia,” tukasnya.

Ia berharap kegiatan ini berjalan dengan baik, lancar dan dengan tetap mematuhi standar protokol kesehatan. Beliau juga menyampaikan apresiasi kepada pihak-pihak yang telah menyelenggarakan dan melakukan pendampingan selama acara berlangsung di kota masing-masing.

Sementara itu, Ketua Steering Committee yang juga Ketua Departemen Kepesantrenan DPP Hidayatullah KH Muhammad Syakir Syafii, mengatakan, Marhalah Ula Tingkat SMA Serentak se-Nasional ini merupakan kegiatan rutin tahunan.

Namun, kali ini diselenggarakan agak berbeda di tengah suasana pandemi yang masih menyeruak. Daurah Marahala Ula ini diikuti oleh 4.617 peserta yang berasal dari alumni SMA/ sederajat Hidayatullah.

Menurutnya, kegiatan ini merupakan bagian dari ikhtiar untuk membekali peserta didik yang akan menuntaskan masa pendidikan dasar dan menengahnya sehingga kelak ia dapat semakin mengejawantah nilai utama dari tujuan pendidikan berbasis Tauhid.

“Lahirnya kader yang mampu mewujudkan visi sangat ditentukan oleh santri yang berkualitas yang akan menjadi penerus dakwah dan perjuangan Islam, baik berada dalam barisan perjuangan Hidayatullah ataupun melalui harakah lainnya,” katanya.

Oleh karena itu, Departemen Kepesantrenan Dewan Pengurus Pusat Hidayatullah menyelenggarakan kegiatan Daurah Marhalah Ula untuk Santri MA/Sederajat ini sebagai wahana internalisasi nilai-nilai manhaj Sistematika Wahyu dan wawasan keorganisasian, yang terintegrasi dengan pengondisian praktik ibadah mahdhah dan pembinaan fisik.

Kegiatan ini juga turut didukung dan melibatkan sejumlah pihak seperti Dewan Murabbi, Departemen Kepesantrenan, Departemen Perkaderan, Departemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Pemuda Hidayatullah dan Muslimat Hidayatullah. (ybh/hio)